Tuesday, February 26, 2008

Did I marry the right person???

Buat mereka yang masih single bisa mengambil
pelajaran dari cerita ini, dan buat yang udah nikah cerita ini bisa
jadi guideline untuk meningkatkan ikatan pernikahan yang udah
dijalani.

"Apakah saya menikah dengan orang yang tepat"

Dalam sebuah seminar rumah tangga, seseorang audience tiba-tiba
melontarkan pertanyaan yang sangat lumrah, "bagaimana saya tahu kalo
saya menikah dengan orang yang tepat?"
Saya melihat ada seorang lelaki bertubuh besar duduk di
sebelahnya, jadi saya menjawab "Ya.. tergantung.
Apakah pria disebelah anda itu suami
anda?"

Dengan sangat serius dia balik
bertanya "Bagaimana anda tahu?!"

"Biarkan saya jawab pertanyaan yang
sangat membebani ini."

Inilah jawabanya!
SETIAP ikatan memiliki siklus.
Pada saat-saat awal sebuah hubungan, anda merasakan jatuh cinta
dengan pasangan anda.
Telpon darinya selalu ditunggu-tunggu, begitu
merindukan belaian sayangnya, dan begitu menyukai perubahan sikap-sikapnya
yang bersemangat, begitu menyenangkan.

Jatuh cinta kepada pasangan
bukanlah hal yang sulit.
Jatuh cinta merupakan hal yang sangat alami dan
pengalaman yang begitu
spontan. Ngga perlu berbuat apapun
Makanya dikatakan "jatuh" cinta!

Orang yang sedang kasmaran kadang mengatakan
"aku mabuk cinta"
Bayangkan eksprisi tersebut!
Seakan-akan anda sedang
berdiri tanpa melakukan apapun lalu tiba-tiba
sesuatu datang dan terjadi
begitu saja pada anda.

Jatuh cinta itu mudah.
Sesuatu yang pasif dan spontan.
Tapi?
Setelah beberapa tahun perkawinan, gempita cinta itu pun
akan pudar..
perubahan ini merupakan siklus alamiah dan terjadi pada SEMUA
ikatan.

Perlahan tapi pasti.. telpon darinya menjadi hal yang
merepotkan,
belaiannya ngga selalu diharapkan dan sikap-sikapnya yang
besemangat
bukannya jadi hal yang manis, tapi malah nambahin penat yang
ada..

Gejala-gejala pada tahapan ini bervariasi pada masing-masing
individu,
namun bila anda memikirkan tentang rumah tangga anda,
anda akan
mendapati perbedaaan yang dramatis antara tahap awal ikatan,
pada saat anda
jatuh cinta, dengan kepenatan-kepenatan bahkan kemarahan
pada tahapan-tahapan
selanjutnya.

Dan pada situasi inilah pertanyaan "Did I marry the right
person?" mulai muncul, baik dari anda atau dari pasangan anda, atau dari
keduanya..
Nah Lho!

Dan ketika anda maupun pasangan anda mencoba
merefleksikan eforia cinta yang pernah terjadi.. anda mungkin mulai berhasrat
menyelami eforia-eforia cinta itu dengan orang lain.
Dan ketika pernikahan
itu akhirnya kandas?

Masing-masing sibuk menyalahkan pasangannya atas
ketidakbahagiaan itu dan mencari pelampiasan diluar.
Berbagai macam cara, bentuk dan ukuran untuk pelampiasan ini.
Mengingkari kesetiaan merupakan hal yang paling jelas.

Sebagian orang memilih untuk menyibukan diri dengan
pekerjaannya, hobinya, pertemanannya, nonton TVsampe TVnya bosen ditonton,
ataupun hal-hal yang menyolok lainnya.

Tapi tau ngga?!
Bahwa jawaban atas dilema ini ngga ada diluar, justru jawaban ini hanya
ada di dalam pernikahan itu sendiri.

Selingkuh?? Ya mungkin itu jawabannya
Saya ngga mengatakan kalo anda ngga boleh ataupun ngga bisa
selingkuh, Anda bisa!

Bisa saja ataupun boleh saja anda selingkuh, dan
pada saat itu anda akan merasa lebih baik.
Tapi itu bersifat temporer, dan setelah beberapa tahun anda akan
mengalami kondisi yang sama (seperti sebelumnya pada perkawinan anda).
Perselingkuhan yang dilakukan sama dengan proses berpacaran yang pernah
anda lakukan dengan pasangan anda, penuh gairah.
Tetapi, seandainya proses itu dilanjutkan, maka anda akan
mendapati keadaan yang sama dengan pernikahan anda sekarang.
Itu adalah siklus...

Karena.. (pahamilah dengan seksama hal ini)
KUNCI SUKSES PERNIKAHAN BUKANLAH MENEMUKAN ORANG YANG
TEPAT,
NAMUN KUNCINYA ADALAH BAGAIMANA BELAJAR
MENCINTAI ORANG YANG ANDA
TEMUKAN DAN TERUS MENERUS..!

Cinta bukanlah hal yang PASIF
ataupun pengalaman yang spontan
Cinta NGGA AKAN PERNAH begitu saja
terjadi!
Kita ngga akan bisa MENEMUKAN cinta yang selamanya
Kita harus
MENGUSAHAKANNYA dari hari ke hari.

Benar juga ungkapan "diperbudak cinta"
Karena cinta itu BUTUH waktu, usaha, dan energi.
Dan yang paling penting, cinta itu butuh sikap BIJAK
Kita harus tahu benar APA YANG HARUS DILAKUKAN agar rumah tangga berjalan dengan baik .

Jangan membuat kesalahan untuk hal yang satu ini.
Cinta bukanlah MISTERI

Ada beberapa hal spesifik yang bisa dilakukan (dengan
ataupun tanpa pasangan anda) agar rumah tangga berjalan lancar.
Sama halnya dengan hukum alam pada ilmu fisika
(seperti gaya Grafitasi), dalam suatu ikatan rumah tangga juga ada
hukumnya.
Sama halnya dengan diet yang tepat dan olahraga yang benar dapat
membuat tubuh kita lebih kuat, beberapa kebiasaan dalam hubungan rumah
tangga juga DAPAT membuat rumah tangga itu lebih kuat.
Ini merupakan reaksi sebab akibat.

Jika kita tahu dan mau menerapkan hukum-hukum
tersebut, tentulah kita bisa "MEMBUAT" cinta bukan "JATUH".

Karena
cinta dalam pernikahan sesungguhnya merupakan
sebuah DECISION,
dan bukan
cuma PERASAAN..!

Cintailah pasangan anda, seperti anda ingin dicintai
olehnya

Setialah pada pasangan anda, seperti anda ingin mendapatkan
kesetiaannya.

No comments: